Minggu, 27 November 2016

Cara Membuat Kerajinan tangan dari tanaman enceng gondok

Pengumpulan Enceng Gondok
Eceng gondok hidup di sepanjang sungai. Pengumpulan eceng gondok ini menjadi tantangan bagi pengrajin dalam rangka pembuatan tas dan aksesori lainnya. Biasanya pengrajin bisa meminta tolong kepada masyarakat di tepi sungai untuk mengumpulkan eceng gondok dan diberikan imbalan yang sesuai. Pengumpulan eceng gondok ini sebenarnya menjadi pekerjaan mulia karena bisa membersihkan sungai sekaligus mencegah banjir yang mungkin datang karena akibat yang kontra produktif tanaman eceng gondok ini.  

Cara mengolah dan membuat kerajinan dari tanaman eceng gondokPencucian Enceng Gondok

Setelah eceng gondok terkumpul dalam jumlah yang besar, maka langkah selanjutnya adalah mencucinya agar bersih dan menghilangkan bau tak sedap. Cara mencuci eceng gondok ini cukup disemprot dengan air bersih dan dirontokkan kotorannya dengan cara dibanting-banting. Pencucian bisa dilakukan di lokasi pengumpulan enceng gondok agar tidak mengotori angkutan yang akan membawanya ke tempat produksi tas.

Pemisahan Enceng Gondok Dari Tangkai

Setelah sampai di lokasi pengrajin, eceng gondok mulai dipilah-pilah. Pemilahan antara daun dan batang ini diperlukan untuk mengklasifikasikan bahan yang akan digunakan sebagai pembuat tas atau kerajinan lainnya. Pemisahan bisa dilakukan dengan cara memotong menggunakan gunting kain yang kuat atau dengan pisau. Karena keuletan dan kerasnya enceng gondok sulit untuk dipatahkan dengan tangan biasa.

Pengeringan Enceng Gondok


Setelah dipilah-pilah, maka enceng gondok mulai dikeringkan. Apabila sedang musim kemarau maka pengeringan ini bisa berjalan dengan lancar dan waktunya cukup singkat. Hal ini Berbeda ketika musim hujan yang pengeringannya berjalan sangat lama dan tidak mudah.Pada beberapa industri kecil pembuatan kerajinan dari eceng gondok juga dilakukan pengeringan dengan cara diasap atau diletakkan dalam ruangan pengering. Tetapi cara ini tetap kurang efektif dan kurang disukai karena kualitas eceng gondok akan menurun dibanding dengan proses pengeringan alami.

Penganyaman Eceng Gondok


Eceng gondok yang berupa daun biasanya dikeringkan begitu saja sampai benar-benar hilang kadar airnya. Sedangkan eceng gondok yang berupa batang biasanya dianyam terlebih dahulu setelah kering, sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan tas, sepatu, dan aksesori lainnya. Penganyaman ini bisa berbentuk lilitan kecil ataupun anyaman sedang.

Membuat Pola

Sebelum memotong dan membentuk anyaman yang telah dibuat, maka terlebih dahulu pengrajin perlu membuat pola produk yang akan dihasilkan, bisa membuat pola tas ataupun sepatu dan aksesori lainnya. Pembuatan pola ini diaplikasikan pada kertas koran atau cukup digambar apabila pola nanti berfungsi untuk membentuk anyaman enceng gondok.

Finishing


Dari pola yang telah dibuat maka lembaran anyaman enceng gondok bisa digunting sesuai pola tersebut. Untuk pola yang berbentuk aksesori lilit bisa langsung dilihat dan diaplikasikan dalam anyaman yang tengah dilakukan. Setelah produk sudah terbentuk, maka selanjutnya kita bisa mewarnai atau melakukan finishing. Beberapa cara melakukan finishing pada kerajinan tangan dari tanaman enceng gondok yaitu dengan mewarnai produk dengan cat minyak atau pernis. Tas atau sepatu dari enceng gondok bisa dibiarkan sesuai serat yang dihasilkannya atau bisa juga dilukis dengan berbagai macam corak.

cara membuat tas anyaman eceng gondok


Cara membuat kerajinan tas dari eceng gondok – Eceng gondok merupakan tanaman pengganggu atau liar yang dapat menjadi kerajinan tangan. Eceng gondok memiliki nama latin(Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan mengapung.  Eceng gondok memiliki tinggi sekitar 0,4 – 0,8 meter dengan daun tunggal dan berbentuk  oval. Ternyata eceng gondok dapat di olah menjadi kerajinan tas yang cantik. Daripada anda penasaran, mari kita siapkan bahan-bahan untuk membuat tas anyaman eceng gondok.
Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
  1. Eceng gondok
  2. Gunting
  3. Kertas
  4. Pensil
  5. Benang
  6. Jarum
  7. Cat minyak
  8. Kuas
  9. Pernak-pernik tambahan seperti kancing, mata, pita dan lain-lain
Cara membuat nya :
  1. Cari eceng gondok disekitaran sungai atau anda dapat mencarinya di pengepul eceng gondok.
  2. Cuci dan semprot eceng gondok sampai bersih hingga kotoran dan baunya hilang.
  3. Pisahkan eceng gondok dari tangkai dan daunnya dengan menggunakan gunting.
  4. Setelah anda melakukan pemilahan, jemur eceng gondok di bawah terik matahari.
  5. Mulai lah melakukan penganyaman.
  6. Tentukan pola atau desain tas yang akan dibuat dengan cara menggambarnya pada kertas maupun Koran dengan menggunakan pensil.Untuk ukuran dan modelnya disesuaikan dengan selera anda masing-masing.
  7. Dari pola atau desain yang telah dibuat, gunting lah eceng gondok sesuai dengan pola tersebut lalu dijahit. Jangan lupa anda cat dengan cat minyak dan berikan pernak pernik tambahannya untuk mempercantik tampilan.
  8. Tas cantik dari eceng gondok pun sudah jadi dan siap untuk dipakai sendiri maupun dipasarkan.
Bagaimana? Cukup mudah sekali cara membuat tas anyaman dari eceng gondok, anda pun dapat membuat kerajinan tas enayaman dari eceng gondok sendiri dirumah. Sekian informasi cara membuat tas anyaman dari eceng gondok yang dapat kami sampaikan, semoga informasi yang kami samapaikan tersebut dapat bermanfaat untuk anda semua yang ingin membuat tas anyaman dari eceng gondok. Terima Kasih

4 Kerajinan dan 8 Manfaat Eceng Gondok yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Eceng gondok itu tanaman yang hidupnya di air. Ketika udah ada segerombolan kecil aja, eceng gondok bisa langsung menyebar dengan cepat lho. Tapi, ternyata eceng gondok ini punya banyak manfaat lho. Nah pertama kita bahas dulu manfaat eceng gondok untuk kerajinan, setelah itu baru manfaat-manfaat yang lainnya.

ECENG GONDOK

Eceng gondok merupakan tanaman yang biasanya hanya menjadi hama di perairan saja. Tapi, dengan kretivitas dan kerja keras, eceng gondok dapat diubah menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual yang tinggi lho.
Eceng gondok atau nama ilmiahnya Eichhornia crassipes, tiap daerah di Indonesia tanaman yang satu ini mempunyai nama yang berbeda-beda.Misalkan di daerah Palembang, lebih dikenal dengan nama kelipuk, kalau di Lampung dikenalnya ringgak. Lain lagi kalau di Dayak namanya jadi ilung-ilung, di Manado lebih dikenal sebagai tumpe.
Nah, eceng gondok ini memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi, sehingga tanaman ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan. Eceng gondok dengan gampangnya menyebar melalui saluran air ke tempai perairan yang lain dan berkembang disana.
Eceng gondok hidupnya itu di air, kadang ada juga yang berakar dalam tanah. Tinggi tumbuhan ini sekitar 0,4-0,8 meter. Tidak mempunyai batang dan daunnya tunggal serta berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daunnya menggelembung. Daunnya berwarna hijau dan permukaannya licin.
Bunga eceng gondok termasuk bunga majemuk dan berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bentuk bijinya bulat dan warnanya hitam. Buahnya berbentuk kotak beruang tiga dan warnanya hijau. Eceng gondok mempunyai akar serabut.

KERAJINAN DARI ECENG GONDOK

Nah, ini dia beberapa kerajinan yang ternyata bisa dibuat dengan bahan baku eceng gondok.

1. TAS ECENG GONDOK

gunashop.blogspot.com
gunashop.blogspot.com

2. SANDAL ECENG GONDOK

bengkellimbah.wordpress.com
bengkellimbah.wordpress.com

3. TOPI ECENG GONDOK

artobromo.wordpress.com
artobromo.wordpress.com

4. TAPLAK ECENG GONDOK

jiedogawa.blogspot.com
jiedogawa.blogspot.com
Nah, tadi kita kan udah kenalan sedikit sama eceng gondok dan lihat-lihat kerajinannya tuh. Kerajinan eceng gondok ini nggak kalah sama kerajinan tangan dari karduskerajinan tangan dari kertaskerajinan tangan dari botol bekas, dan kerajinan tangan dari sedotanlho.
Sekarang gimana kalau kita belajar cara bikin kerajinan dari eceng gondok?

CARA MEMBUAT KERAJINAN DARI ECENG GONDOK

1. MENCARI ENCENG GONDOK
Mencari eceng gondok merupakan pekerjaan pertama yang harus kita lakukan. Sebenernya bisa beli yang sudah kering dan siap diolah sih, tapi kurang greget tuh.
Kita bisa mencari eceng gondok di sepanjang aliran sungai. Kalau ngggak mau repot minta tolong sama warga sekitar aja, tapi jangan lupa ngasih sesuatu sebagai rasa terimakasih kita ya.
Selain kita mengumpulkan eceng gondok untuk dibuat kerajinan, bisa sambil membersihkan aliran sungai dari hama yang satu ini. Satu kali dayung, dua tiga pulau terlampaui, keren kan.
2. MENCUCI ENCENG GONDOK
Nah, setelah kita mendapatkan eceng gondok, maka langkah selanjutnya adalah membersihkan dirinya dari kotoran yang melekat dan menghilangkan bau tidak sedap.
Mencucinya juga gampang kok, tinggal semprot aja pakai air bersih dan kotoran yang menempel dirontokkan dengan cara dibanting-banting.
3. MEMISAHKAN ENCENG GONDOK DARI TANGKAI
Setelah bersih, barulah eceng gondok dipilah-pilah. Pisahkan antara batang dengan daunnya, tahap ini bertujuan untuk mengklasifikasikan bahan mana yang akan dibuat jadi tas atau kerajinan lainnya.
Pemisahan bisa dilakukan dengan menggunakan pisau atau gunting yang ukurannya besar. Pakai alat itu karena kalau kita memisahkan menggunakan tangan kosong akan sulit. Eceng gondok kan sifatnya ulet dan juga keras.
4. MENGERINGKAN ENCENG GONDOK
Setelah batang dan daun terpisah, langkan selanjutnya adalah pengeringan. Paling gampang itu mengeringkan dibawah sinar matahari, kamu juga boleh lho sekalian berjemur menemani para eceng gondok. Selain paling gampang, pengeringan dengan cara dijemur juga akan menghasilkan eceng gondok yang baik kualitasnya daripada yang dikeringkan pakai oven atau alat pengering lainnya.
5. MEMBUAT POLA KERAJINAN
Setelah didapatkan eceng gondok yang kering, kita buat tuh pola kerajianan yang mau dibuat. Pola ini untuk mempermudah pembuatan sebuah produk. Kalau sudah ada polanya kerjaan kita jadi lebih mudah, tinggal ikutin aja polanya tuh.
6. MENGANYAM ECENG GONDOK
Nah, setelah ada polanya tinggal kita buat aja anyaman atau mungkin rajutan dari eceng gondok yang sudah kering. Pola biasanya digunakan kalau kita bikin anyaman, tapi kalau mau bikin tas atau rajutan gitu, kita bisa desain pakai gambar biasa. Jadi kita tinggal mencontoh gambar atau pola yang sudah ada agar dihasilkan produk yang sama.
Produsen kerjinan biasa membuat desain yang berbeda-beda, jadi tiap produk cuma dibuat dikit aja. Itu dimaksudkan untuk membuat produk yang nggak umum di pasaran. Jadi nggak banyak orang yang punya dan pasti harga jualnya lebih tinggi tuh.
7. FINISHING
Pada tahapan ini kita tinggal menambahi aksesoris, warna atau mungkin ngasih kain agar kerajinan jadi makin cantik lagi.
Selain menambahi pernak-pernik pada tahap ini kita juga harus mengecek anyaman yang telah kita buat. Jangan sampai nanti produknya ada cacat atau kerusakan saat akan dipasarkan.

Definisi Kain Flanel


Kain flanel atau felt adalah jenis kain yang dibuat dari serat wol, tanpa ditenun. Proses pembuatan kain flanel disebut juga wet felting, yaitu proses pemanasan dan penguapan sehingga menghasilkan jenis kain flanel atau felt yang beragam tekstur dan jenisnya, tergantung dari campuran bahan pembuatnya..
Seiring berjalannya waktu , flanel  semakin di kenal banyak orang. Terutama , kalangan perajin aksesori. Salah satu hal yang manarik dari kain flanel adalah warnanya yang beragam dan lengkap, selain itu tekstur kainnya yang lembut.
Sejarah Singkat Flanel
Flanel adalah jenis kain tertua dalam sejarah manusia, lebih tua dari kain tenun dan rajut. Jenis kain flanel yang sangat rumit juga ditemukan dalam kondisi diawetkan di sebuah makam di Siberia yang berasal dari tahun 600M.
Banyak bangsa yang memiliki legenda dalam kebudayaannya tentang pembuatan kain felt atau flanel ini. Legenda dari Sumeria mengklaim bahwa pembuatan flanel untuk pertama kalinya ditemukan oleh seseorang yang bernama Urnamman. Tradisi membuat kain felt juga masih dipraktikan oleh kaum nomadic di Asia Tengah untuk membuat permadani, tenda atau pakaian. Di Barat flanel jugadigunakan secara luas sebagai media untuk berekspresi dalam dunia seni tekstil seperti halnya seni desain.
Kegunaan Flanel
Digunakan untuk membuat kerajinan tangan atau handicraft. Aneka kerajinan tangan dari flanel bisa bermacam – macam, antara lain gantungan kunci, gantungan hp, tempelan kulkas, bross krudung ,jepitan rambut, kalung, bando dsb. Untuk mendapatkan kain flanel ada di toko-toko perlengkapan jahit. Yang menarik dari kain flanel, menurut saya adalah warnanya yang bermacam-macam dan lembut. Dan, karena lembut itu, kain flanel aman bagi anak-anak apabila dibuat menjadi mainan. ( Sumber : Buku Pintar Berkreasi Dengan Kain Flanel )
Saat ini trend di masyarakat semakin berkembang. Bermacam produk yang bisa dikombinasi dengan hiasan dari kain Flanel. Bentuk desainnya pun menjadi lebih bervariasi. Melalui brand  azizahflanel, Saya ingin memperkenalkan beragam aksesoris, dan souvenir dengan desain unik dari kainFlanel.

vidio membuat karya dengan sabun menjadi bunga








INI adalah vidio membuat seni dari sabun







Prakarya Cara Mengukir Sabun Bentuk Ikan

Mengukir Sabun Batangan

Kali ini kita akan mencoba membuat benda 3 dimensi dengan cara mengukirnya (memahat). Bahan yang akan kita pakai sebagai bahan baku adalah sabun batangan. Lebih tepatnya, pada contoh ini saya menggunakan sebatang sabun mandi.

Sulitkah mengukir sabun batangan? Jawabannya relatif. Bagi sebagian orang kegiatan ini sangat mudah, sementara pada sebagian orang lainnya sangat sulit. Hal penting agar hasil ukiran sabun menjadi bagus adalah kemampuan berimajinasi si pembuat ukiran sabun. Ia harus mampu membayangkan bentuk akhir 3 dimensi yang sedang diukirnya pada setiap serutan yang dilakukannya pada sabun batangan. Jika kemampuan berimajinasi dan memperspektifkan bentuk yang ingin dibuatnya ke dalam bentuk batang sabun, maka bisa jadi orang itu akan kesulitan membuat ukirannya.


Akan tetapi penggunaan bahan baku ukiran berupa sabun mandi batangan ini paling tidak ada untungnya di samping ruginya. Lho? Iya, sabun batangan begitu lembut dan mudah diserut dengan pisau atau cutter. Sehingga proses mengukirnya tidak memerlukan tenaga yang besar seperti pemahat batu atau kayu. Tetapi kerugiannya adalah sabun mudah patah jika desain yang dibuat terlalu tipis atau kecil. Dan secara umum, kesalahan menyerut (memahat) bisa jadi membuat kegagalan total pada bentuk yang ingin dipahat karena sabun yang sudah diserut tidak bisa lagi disambung.

Baiklah, sesuai janji saya di atas, saya akan mencoba menjelaskan dan memberikan gambar-gambar per langkah bagaimana membuat sebuah ukiran dari bahan sabun batangan. Bentuk yang akan kita buat adalah bentuk ikan karena bentuk ini sangat akrab dengan kita. Masih ingat, kita mungkin sangat mudah menggambar ikan di atas selembar kertas, dan kita semua punya pengalaman yang banyak tentang bentuk ikan sehingga lebih mudah memperspektifkannya dalam sebatang sabun mandi.

Siap? Ayo kita mulai tutorialnya.

Langkah-Langkah Mengukir Sabun Menjadi Seekor Ikan

  • Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan berupa: cutter kecil (lebar 1 cm) yang cukup tajam dan tipis, sebuah pulpen (ballpoint) yang telah habis tintanya, dan sebuah spidol warna hitam. 
  • Gambar bentuk ikan pada sabun batangan. Usahakan memanfaatkan semaksimal mungkin batangan sabun dari sudut ke sudut sehingga ikan yang dihasilkan tidak terlalu kecil dan kita tidak terlalu banyak harus menyerut sabun untuk dibuang.
  • Selanjutnya serut sedikit demi sedikit (bukan dipotong) bagian tepi-tepi sabun yang berada di luar desain ikan kita. Jangan terlalu dekat dengan garis gambar ikan. Biar saja bentuk kasar ini jauh dari garis. Kita memerlukan bentuk dasar yang kokoh yang tidak mudah patah untuk membentuk ukiran secara perlahan-lahan tanpa tergesa-gesa.
  • Selanjutnya tipiskan permukan kiri dan kanan sabun, serta bagian atas dan bawah tubuh ikan kita. Bukankah bentuk tubuh ikan demikian?Perhatikan, sebaiknya bagian yang tipis dan kecil seperti batas ekor dengan badan diukir terakhir agar sabun tidak mudah patah saat kita masih harus mengerjakan bentuk tubuh ikan yang lain.
  • Haluskan serutan untuk mendapatkan permukaan yang licin. Ingat, jangan tergesa-gesa. Serutan yang berukuran kecil jauh lebih bagus hasilnya dibanding serutan berukuran besar. Walaupun lambat pekerjaannya, kemungkinan anda salah serut dan merusak bentuk ikan nantinya akan lebih kecil kemungkinannya jika kita menyerut secara perlahan, tipis dan kecil-kecil.
  • Jika bentuk tubuh utama ikan sudah menjadi, sekarang kita boleh membuat lekukan batas ekor dan tubuh. Ingat, jangan terlalu kecil dan tipis karena sabun mudah patah. 
  • Sempurnakan bentuk ekor ikan dengan menyerutnya kecil-kecil dan perlahan. Lakukan pada kedua sisi. Jangan membuat ekor yang terlalu tipis.
  • Selanjutnya buat serutan untuk membuat batas kepala dengan badan, tambahkan pula sirip dada. Hati-hati saat mengaplikasikan cutter untuk membentuk bagian kepala dan sirip dada ini. Tidak perlu serutan yang dalam. Yang penting terlihat jelas ada batas antara kepala dan badan, serta sirip dada muncul di atas permukaan badan.
  • Untuk mendapatkan efek munculnya sirip dada di atas badan (perut) ikan kita harus menyerut sabun tipis-tipis dan perlahan pada seluruh tubuh, utamanya bagian di sekitar sirip tersebut untuk dibuang. 
  • Buat juga sirip punggung dan sirip perut. Ingat, biarkan sirip pada ketebalan yang cukup agar tidak mudah patah atau pecah. Kita tidak dapat membuat bentuk ikan yang benar-benar realistik dari sabun karena kekurangan sifat bahan yang mudah patah ini.
  • Nah, bentuk ikan sudah menjadi. Tinggal sedikit sentuhan kecil.
  • Gunakan sebuah pulpen yang sudah habis tintanya. Kita akan menggunakan ujung pulpen ini untuk membuat garis-garis pada tubuh ikan.
  • Mula-mula buatlah bulatan mata pada tempat yang sesuai dengan ukuran yang juga harus sesuai. Untuk mengetahui di mana letak dan berapa ukurannya anda dapat mencoba menuliskannya dengan spidol sebelum menggoresnya dengan ujung pulpen.
  • Jika sudah didapatkan posisi yang pas makan serutkan ujung pulpen pada mata.
  • Berikutnya tambahkan garis-garis setengah lingkaran yang saling overlap (tumpang tindih) pada tubuh ikan secara perlahan-lahan. Garis-garis tidak usah terlalu dalam, yang penting cukup memberikan bekas dan terlihat.
  • Buat juga garis-garis pada sirip dada, sirip punggung, sirip perut, hingga sirip perut ikan.
  • Bersihkan remah-remah sabun dengan mengusapnya dengan kertas tisu atau tangan secara perlahan.
  • Selesai.
  • Nih dia hasilnya.
  • Cukup bagus bukan?

Demikian cara membuat prakarya ukiran dari sabun mandi batangan. Kita dapat mengemas ukiran sabun ini untuk menjadi hadiah unik buat sahabat kita, atau diletakkan dalam sebuah wadah untuk penghias dan pengharum ruangan.Sampai di sini dulu ya, semoga bermanfaat dan menginspirasi. Wassalam.

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakankerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. • Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. • Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. • Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. • Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. • Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca. • Kemasan merupakan satu-satunya cara perusahaan membedakan produknya (ciri pembeda produk). • Kemasan yang menarik dapat memikat dan menarik perhatian konsumen (menambah daya tarik produk). • Kemasan dapat menambah nilai jual produk. Jenis bahan kemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. 1. Kemasan Kertas Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah sifanya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan. Berikut contoh kemasan dari bahan kertas. Di unduh dari : Bukupaket.com Prakarya dan Kewirausahaan 55 2. Kemasan Kayu Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas, keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk, konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan kekuatan. Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis. (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.67 Kemasan dari bahan kertas (Sumber: Dokumen Kemdikbud) Gambar 1.68 Kemasan dari kayu Di unduh dari : Bukupaket.com 56 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK Semester 1 4. Kemasan Plastik Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Enam puluh persen penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren, polipropilen, polivinil klorida, dan akrilik. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex dan Plexiglas. Beberapa sifat akrilik adalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut contoh kemasan dari bahan plastik. Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan. Kemasan dibuat dengan memperhatikan jenis bahan dan bentuk produk kerajinannya. Kemasan untuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam dapat diberi silica antijamur yang dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya kerajinan yang dijual, tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan bisa dibuat dari bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya karya keramik diberi kemasan kotak kayu, aksesori batu diberi wadah kotak dari kardus, perhiasan perak diberi wadah kotak berlapiskan bludru, dan sebagainya.

Produksi Kerajinan Busana dari Bahan Alami

A. Produksi Kerajinan Busana dari Bahan Alami Istilah busana berasal dari bahasa Sanskerta yaitu bhusana dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia, yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Busana dalam pengertian luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakainya. Busana mutlak ialah busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, rompi. Milineris ialah pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak serta mempunyai nilai guna di samping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kacamata, selendang, scraf, shawl, jam tangan. Aksesoris ialah pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, dan bross. Indonesia terdiri atas berbagai suku. Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri, baik dalam bahasa, makanan khas, acara adat istiadat, dan baju adat/busananya. Baju adat tradisional adalah baju adat yang dipakai dan dimiliki oleh berbagai suku di Indonesia. Baju adat memiliki ciri tersendiri dari baju pada umumnya karena baju ini melambangkan identitas dari daerah yang memilikinya. Banyak aspek yang digunakan untuk menentukan suatu busana menjadi baju adat, misalnya aspek normatif seperti agama atau aspek kondisi dan letak geografis dari daerah tersebut. Adakalanya faktor ekonomi dan mata pencaharian masyarakat suatu daerah tertentu juga memengaruhi baju adat tradisionalnnya. Baju adat tradisional tidak hanya mencerminkan budaya suatu daerah tertentu tetapi juga mencerminkan nilai sejarah awal mula daerah tersebut. Berbagai macam busana adat di wilayah Indonesia diharapkan akan menjadi inspirasi dalam menciptakan karya busana dari bahan serat alami. Dengan demikian kamu akan memiliki kebanggaan terhadap karya tradisi Indonesia sekaligus memanfaatkan kekayaan alam Indonesia menjadi produk busana unggulan dan bermutu. Proses pembuatan kerajinan rompi dari bahan alami ini merupakan alternatif dalam berkarya kerajinan busana. Kamu boleh mencari alternatif busana lainnya disesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing.

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA



Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi peserta.
Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi. Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.
Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
Henry Mintzberg mengatakan bahwa ada 5 bagian dasar organisasi yaitu :
1. The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa
2. The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management)
3. The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani manajer tingkat atas dengan bagian operasional
4. The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
5. The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff)
Prinsip- prinsip penyusunan organisasi, yaitu :
1.       Perencanaan sasaran yang akan dicapai dalam pengembangan usaha
2.       Merangkaikan pekerjaan menjadi satu system
3.       Kesatuan dalam perintah
4.       Memelihara kemampuan pengawasan
5.       Menyusun tatanan dan skema jabatan
Alasan mengapa perusahaan menyusun struktur organisasi, yaitu :
1.     Untuk membedakan suatu tugas/pekerjaan
2.     Untuk memberikan kemungkinan dilakukan koordinasi atas tugas-tugas sehingga akan lebih efektif
3.     Untuk menentukan batasan tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan
4.     Sebagai alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi usaha
5.     Untuk pempermudah pengawasan
6.     Untuk mempermudah evaluasi
7.     Untuk mencegah kelambatan-kelambatan dan kesulitan dalam bekerja
8.     Untuk mengatur cara bekerja dan bekrjasama
9.     Sebagai pedoman kerja dan alur kerja
10.  Untuk mencegah kerumitan dalam bekerja
Bentuk-bentuk organisasi berdasarkan pada penggunaan dan pengembangan wewenang lini, fungsisional dan staf, antara lain :
1.     Struktur organisasi lini
Adalah organisasi yang masih sederhana dimana jumlah pegawai dan bidang tugasnya masih sedikit. Organisasi ini mempunyai garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan.
Kelebihan struktur organisasi lini, antara lain :
a.       Kesatuan perintah lebih terjamin
b.       Proses pengambilan keputusan berjalan cepat
c.       Pengendalian organisasi cenderung mudah dilaksanakan
d.       Rasa solidaritas pegawai umumnya tinggi
Kelemahan struktur organisasi lini, antara lain :
a.       Pimpinan sering sekali bertindak otoriter
b.       Kesempatan pegawai untuk berkembang terbatas
c.       Organisasi terlalu tergantung pada pemimpin
d.       Sulit membedakan antara tujuan pribadi pimpinan dengan tujuan organisasi
2.     Struktur organisasi fungsional
Adalah organisasi yang tidak mengenal adanya kesatuan perintah karena para pegawai pelaksana akan melaksanakan tugas yang diperintahkan dari beberapa atasan.
Struktur organisasi ini cocok digunakan oleh perusahaan yang mempunyai jenis pekerjaan yang beragam tetapi menuntut adanya spesialisasi.
Kelebihan struktur organisasi fungsional, antara lain :
a.     Para pegawai akan lebih ahli di bidangnya
b.     Efisiensi dan produktivitas relative mudah ditingkatkan
c.     Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh secara optimum
      Kelemahan struktur organisasi fungsional, antara lain :
a.     Tidak ada kesatuan perintah
b.     Dapat menciptakan konflik antar fungsi
c.     Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan
3.     Struktur organisasi lini dan staf
Adalah organisasi yang cocok digunakan oleh perusahaan dengan pegawai yan banyak, daerah kerjanya luas dan pekerjaannya banyak. Penggunaan staf ditujukan untuk membantu tugas pimpinan. Tugas staf  antara lain membantu pimpinan dalam hal member saran serta pertimbangan untuk mengambil kebijaksanaan atau keputusan.
Kelebihan struktur organisasi lini dan staf, antara lain :
a.     Pengambilan keputusan relative mudah
b.     Koordinasi mudah dilakukan karena pengembangan tugas
c.     Inisiatif pegawai dapat berkembangan karena mereka bekerja sesuai keahliannya
      Kelemahan struktur organisasi lini dan staf adalah memerlukan biaya yang besar.
4.     Struktur organisasi fingsional dan staf
Adalah organisasi gabungan dari ketiga struktur organisasi di atas yang cocok digunakan pada perusahaan besar yang mempunyai pekerjaan yang banyak dan kompleks. Dengan penggabungan ini maka kelemahan-kelemahan struktur organisasi dibuang dan kebaikan-kebaikan digunakan dan dikembangkan sedemikian rupa.


I.      PRODUK DAN JASA

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : barang dan jasa.
1.     Barang
Barang adalah hasil kegiatan produksi yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atau digunakan.
Barang berwujud fisik karena bias dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang :
a.       Barang tidak tahan lama (nondurable goods), contoh: minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula, garam dan lain-lain.
b.       Barang tahan lama (durable goods), contoh: TV, lemari es, mobil, computer dan lain-lain.
Ditinjau dari aspek seleksi oleh wirausaha, antara lain :
a.     Kebutuhan pokok/utama, contoh: kebutuhan pangan, sandang dan papan
b.     Kebutuhan penunjang (bukan bersifat kemewahan), contoh: minyak wangi, alat kecantikan
c.     Kebutuhan pelengkap (besifat kemewahan), contoh: VCD, mobil mewah, rumah mewah.
2.     Jasa
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta tidak ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atua digunakan.
Ciri-ciri produk jasa, yaitu :
a.     Tidak berwujud (intangibility)
b.     Tidak dipisahkan (inseparability)
c.     Berubah-ubah (variability), bergantung pada penyajiannya, waktu dan tempat disajikan.
d.     Daya tahan (rentability), tidak akan jadi masalah bila permintaan ada dan stabil
Beberapa produk jasa yang ditawarkan kepad konsumen, antara lain:
a.     Jasa transportasi
b.     Jasa asuransi
c.     Jasa servis
d.     Jasa salon kecantikan
e.     Jasa perantara perdagangan
f.      Jasa hiburan
Tingkatan produk secara umum, yaitu :
1.     Produk utama/inti adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setia produk
2.     Produk generic adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi)
3.     Produk harapan (expected produk) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli
4.     Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan layanan yang dapat member tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing
5.     Produk potensial adalah segala macam tambahan ddan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang

Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya, terdiri dari :
1.     Shopping goods yaitu barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan dan jenis, contoh: TV, jam tangan, kulkas dan lain-lain
2.     Convinience goods yaitu barang konsumsi yang sifatnya mudah dica ri bila diperlukan setiap saat dan tersedia di toko/warung terdekat, contoh: es krim, rokok, sabun, gula, permen dan lain-lain
3.     Speciality goods yaitu barang kebutuhan konsumen tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat di toko/tempat tertentu, contoh: mobil mewah, jam tangan mewah, permata dan lain-lain
4.     Unsought goods yaitu barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi konsumen, contoh: ensiklopedia

Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa :
a.     Menganalisis bidang produk
Ada 3 kalsifikasi produk :
1.     Produk primer (penggalian SDA)
2.     Produk sekunder(Pengolahan /proses bahan baku)
3.     Produk tersier (Peralatan dan Pelayanan Jasa )
b.     Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk:
1.     Memenuhi keinginan dn minat konsumen
2.     Memenangkan persaingan
3.     Meningkatkan jumlah penjualan
4.     Mendayagunakan sumber-sumber produksi
5.     Mencegah kebosanan konsumen
c.     Menganalisis bidang jasa :
Jasa adalah hasil produksi yang tidak mempunyai bentuk.
Upaya dibidang usaha jasa dapat menarik konsumen :
1.     Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
2.     Memasang lampu yang terang dan menarik
3.     Menyebar pamphlet
4.     Mengadakan demonstrasi
5.     Memberikan potongan harga
d.     Hal yang harus dipertimbangkan wirausahawan agar berhasil dalam bidang jasa :
1.     Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen
2.     Mengetahui bidang jasa yangm paling laku
3.     Menjaga hubungan harmonis dengan pensuplai

Dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas produk hendaknya setiap perusahaan melakukan strategi sebagai berikut :
a.     Penyempurnaan kualitas
b.     Penyempurnaan ciri khas produk
c.     Perteknikan
d.     Keanekaragaman
e.     Penyempurnaan corak
f.      Pernyataan kualitas produk (kualitas rendah, sedang, baik dan sangat baik)


Untuk menentukan produk dan jasa yang dipasarkan, sebaiknya memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
1.     Kebutuhan konsumen
2.     Daya beli masyarakat
3.     Selera masyarakat
4.     Jumlah konsumen
5.     Persaingan

II.    PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar persediaan barang tetap stabil (tidak sampai kekurangan dan kelebihan) sesuai rencana.
Pengelolaan persediaan yang baik maka akan menghemat biaya dan meningkatkan pendapatan. Persediaan yang tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan berbagai permasalahan, seperti
terhambatnya kegiatan produksi, kehilangan pelanggan serta terjadi pemborosan. Oleh karena itu pengelolaan persediaan memberi beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut :
1.       Terjaganya kontinuitas proses produksi
2.       Meningkatakan penerimaan perusahaan
3.       Meningkatkan jumlah produksi
4.       Dapat dengan tepat menghitung kebutuhan bahan baku
5.       Mencegah terjadi pemborosan, baik waktu, biaya maupun tenaga
6.       Memberi kepuasan kapada pelanggan
7.       Untuk menjaga jangan sampai persediaan habis
Melihat pada keuntungan atau manfaat dari pengelolaan persediaan, maka tampak bahwa mengelola persediaan menjadi kebutuhan yang mendasar yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan. Dalam hal ini adalah manajer produksi yang berkerjasama dengan manajer pemasaran dan keuangan.
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku ataupun barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Persediaan timbul karena adanya perbedaan antara permintaan konsumen dan penawaran perusahaan sehingga terjadi perbedaan pula pada material yang dibutuhkan.

Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan, yaitu :
a.       Sistem kualitas (quality system), akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi, oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan standarisasi kualitas bahan baku pada saat awal pembelian.
b.       Jumlah yang dibeli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah pembelian bahan baku yang terlalu besar atau terlalu sedikit.

Dalam melakukan pengelolaan persediaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1.       System pencatatan yang paling tepat
2.       Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
3.       Menghitung persediaan
4.       Menyusun laporan pesediaan, agar terjadi keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan pendapatan di dalam satu periode

Mengenai system pencatatan, ada dua system, yaitu :
1.       Pencatatan secara terus menerus (perpetual system)
        Adalah pencatatan yang dilakukan secara terus menerus dengan dasar mencatat semua penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama, yaitu masing-masing jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan untuk transaksi yang berkaitan dengan pengembalian dan pengurangan harga dibukukan dalam buku pembantu (subsidiary ledger)
2.       Pencatatan secara periodic (periodic system)
        Adalah pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, seperti mingguan, bulanan atau semester)

Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :
1.       First-in, First-out (FIFO)
Barang persediaan yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan

Contoh :
Data mengenai bahan baku pada PT Sinar Sejahtera selama dua minggu pertama bulan Mei 2011 adalah :
01 Mei, persediaan  8.000 kg @ Rp 1.000,-
09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp 1.200,-
17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei 2011 sebanyak 15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :

 8.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp  8.000.000,-
 7.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp  8.400.000,-
15.000 kg                    : Rp 16.400.000,-

Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat sebesar Rp 16.400.000

2.       Last-in, First-out (LIFO)
Barang persediaan yang terakhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan
Contoh :

 12.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp  14.400.000,-
   3.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp   3.000.000,-
15.000 kg                      : Rp 17.400.000,-

Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat sebesar Rp 17.400.000
3.       Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)
Barang persediaan dikeluarkan adalah hasil kali kuantitas barang persediaan yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan
Contoh :

  8.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp   8.000.000,-
12.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp  14.400.000,-
20.000 kg                    : Rp  22.400.000,-

Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,- : 20.000 kg = Rp 1.120,-
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000 x Rp 1.120,- = Rp 16.800.000,-
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang harus dicatat sebesar Rp 16.800.000
Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dn pemakaian bahan baku dalam proses produksi dengan menggunakan cara-cara berikut :
1.       Pencatatan system fisik (periodic)
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung dan dicatat pada setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok persediaan bahan baku pada akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan tidak ada pencatatan mengenai harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.
2.       Pencatatan system perpetual
Harga pokok bahan baku yang dibeli dan yang dipakai dalam proses produksi dicatat dalam perkiraan persediaan bahan baku. Harga pokok bahan baku yang diproses dicatat debet perkiraan barang dalam proses dan kredit pada perkiraan persediaan bahan baku. Dengan demikian, metode penilaian persediaan diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan baku yang keluar (diproses)

Data yang diperlukan untuk menyusun laporan persediaan barang diperoleh dari :
1.     Buku pembelian (tunai/kredit)
2.     Buku penjualan (tunai/kredit)
3.     Kartu persediaan gudang
4.     Kartu persediaan di toko
5.     Kartu retur pembelian
6.     Kartu retur penjualan

Untuk keperluan pengendalian persediaan diperlukan alat analisis yang disebut Economic Order Quantity (EOQ)/kuantitas pemesanan yang ekonomis/optimum.
Dengan alat analisis EOQ bertujuan agar :
1.   Diharapkan bahan baku dan bahan penolong menjadi siap setiap saat dibutuhkan.
2.   Dapat diperhitungkan berapa kali kita harus melakukan pembelian bahan dalam satu kali periode produksi.
3.   Dapat diperhitungkan berapa jumlah yang harus dibeli pada setiap kali melakukan pembelian

Rumus EOQ adalah :

Keterangan :     2 = bilangan konstanta
                        C = biaya pesanan
                        N = jumlah periode/tahun
                        S = biaya penyimpanan di gudang
                        Perhitungan ini akan bermanfaat jika harga bahan baku tetap.

VI.      PROSES PRODUKSI

Proses produksi adalah kegiatan penciptaan, pengubahan atau penambahan nilai guna suatu barang. Proses produksi merupakan kegiatan yang dominan dilakukan oleh perusahaan industri. Proses produksi memiliki sifat-sifat yang dibedakan menjadi :
1.     Proses produk terus menerus (continuous process of production)
Adalah suatu proses produksi dimana pengolahan bahan bakunya mengalir secara berurutan melalui beberapa tahapan pengerjaan sampai akhirnya menjadi bahan jadi.
2.     Proses produksi berselingan (intermittent process of production)
Adalah proses produksi yang terputus-putus, proses produksi dilakukan tidak secara berurutan, melainkan setiap tahap pengerjaan setelah selesai akan terhenti dahulu sebelum dilanjutkan pada tahap berikutnya.

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses produksi adalah meliputi :
a.     Adanya prosedur kerja dalam proses produksi
b.     Adanya tata letak peralatan proses produksi
c.     Adanya tata ruang proses produksi
d.     Adanya jenis dan bahan yang akan diproduksi
e.     Adanya para karyawan yang mampu mengerjakan prose produksi

Tahapan-tahapan dalam penetapan proses produksi adalah sebagai berikut :
a.     Routing, yaitu urutan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi.
b.     Scheduling, yaitu jadwal kegiatan operasi proses produksi sebagai suatu kesatuan.
c.     Dispatching, yaitu proses pemberian untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi.
d.     Follow up, yaitu berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.

Adapun perencanaan proses produksi adalah sebagai berikut :
1.     Proses persiapan
Wirausaha melakukan kegiatan menimba gagasan dari konsumen tentang produk apa yang sedang diminati, bersama-sama karyawan untuk memikirkan produk yang akan dibuat.
2.     Penyaringan gagasan
Wirausaha memilih gagasan yang terbaik dan tepat untuk diproduksi.
3.     Analisis gagasan
-       Potensi permintaan terhadap produk
-       Jumlah penjualan produk
-       Jumlah pemasaran produk
-       Kemampuan produk yang mendatangkan laba
4.     Percobaan proses produksi
Mewujudkan gagasan ke dalam kegiatan konkret, yaitu membuat produk yang bisa dipertanggungjawabkan.
5.     Uji coba produksi
Melakukan pengujian produk agar diketahui kelemahan, efek samping, kualitas dan manfaat produk.
6.     Komersial produk
Produk diperkenalkan kepda konsumen, yaitu mulai dari pemberian merek, kemasan, harga preo, promosi dan distribusi produk.